Senin, 26 Oktober 2009

Antisipasi H1N1, Dinkes Bagikan Masker





KEBUMEN- Dinas Kese­hat­an (Dinkes) Kabupaten Kebumen tidak mau kecolong­an terkait kemungkinan ada­nya penyakit H1N1. Ratusan siswa SD/MI yang mengalami sakit flu disertai batuk dan demam secara serempak di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Ke­bu­men diminta memakai masker.

Selasa (11/8), Dinkes membawa ratusan masker untuk dibagikan kepada siswa yang menderita penyakit seragam tersebut. Rombongan Dinkes terdiri atas Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kebumen, Kusbi­yan­toro SKM MKes, Kasi Pengen­dalian dan Pemberantasan Pe­nyakit, Tri Anggorowati SKM, Kasi Wabah dan Bencana, Eko Laksono Hadi SKM, Staf Dinkes, Rina Agustin. Selain dari Dinkes, Surveilans Puskesmas Petanahan, Imam Jajuli AMD Kep serta bidan desa setempat juga hadir.

Kusbiyantoro mengemuka­kan, masker yang dibagi­kan secara gratis itu diminta untuk dipakai setiap saat oleh para siswa yang mengalami gangguan kesehatan flu tersebut. ”Baik pada saat pelajaran maupun di rumah, masker ini agar dipakai. Kecuali pada saat makan dan mandi,” pinta Kusbiyantoro kepada siswa.

Menurutnya, pemakaian masker itu untuk mengurangi penularan penyakit. Pasalnya, penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut gampang sekali menular. Sehingga, dengan menggunakan masker bisa meminimalisir penularannya. ”Masker itu harus dipakai sepanjang masih sakit. Atau sampai masa inkubasi selama 7 hari.”
Pengobatan Massal Lebih lanjut dikatakan Kusbiyantoro, untuk menindaklanjuti masih banyaknya siswa yang belum memperoleh pelayanan kesehatan beberapa hari yang lalu, pihaknya mulai hari ini membuka pelayanan pengobatan massal secara gratis. ”Pengobatan massal se­cara gratis ini hanya di­khu­sus­­kan untuk siswa saja. Untuk umum tidak,” jelasnya.

Ditambahkan Imam, pengobatan massal itu akan berlangsung hingga tujuh hari sejak Rabu (12/8). Lokasinya berada di SD Grogolbeningsari. Bagi siswa yang belum diperiksa, pihaknya meminta untuk memanfaatkan pengobatan gratis tersebut. Begitu juga untuk siswa lainnya di SD Karangduwur dan MIN Tanungsari Kecamatan Pe­ta­nahan bisa datang secara langsung ke SD Grogolbeningsari.

Dinkes dalam menagani kejadian yang menimpa ratusan siswa SD/MI di Kecamatan Petanahan bertindak cepat. Dari mulai melakukan penyelidikan hingga tes laboratorium. ”Pro­vinsi tidak jadi datang pada hari ini (kemarin-red) karena dari ha­sil-hasil yang telah kami lakukan tidak mengarah ke H1N1. Tapi kami terus melaku­kan upaya kewaspadaan,” imbuh­nya.

Terkait Dinkes Kabupaten Kebumen belum memiliki alat usap hidung, Kusbiyantoro menandaskan alat tersebut harganya cukup mahal. Disamping itu peralatan tersebut juga stoknya terbatas. Alat usap hidung (nashoparing) itu baru dimiliki Balai Labotarorium Kesehatan (BLK) Provinsi Jawa Tengah. (K5-50)

sumber : suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar