|
| | KEBUMEN- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kebumen tidak mau kecolongan terkait kemungkinan adanya penyakit H1N1. Ratusan siswa SD/MI yang mengalami sakit flu disertai batuk dan demam secara serempak di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen diminta memakai masker.
Selasa (11/8), Dinkes membawa ratusan masker untuk dibagikan kepada siswa yang menderita penyakit seragam tersebut. Rombongan Dinkes terdiri atas Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kebumen, Kusbiyantoro SKM MKes, Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Tri Anggorowati SKM, Kasi Wabah dan Bencana, Eko Laksono Hadi SKM, Staf Dinkes, Rina Agustin. Selain dari Dinkes, Surveilans Puskesmas Petanahan, Imam Jajuli AMD Kep serta bidan desa setempat juga hadir.
Kusbiyantoro mengemukakan, masker yang dibagikan secara gratis itu diminta untuk dipakai setiap saat oleh para siswa yang mengalami gangguan kesehatan flu tersebut. ”Baik pada saat pelajaran maupun di rumah, masker ini agar dipakai. Kecuali pada saat makan dan mandi,” pinta Kusbiyantoro kepada siswa.
Menurutnya, pemakaian masker itu untuk mengurangi penularan penyakit. Pasalnya, penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut gampang sekali menular. Sehingga, dengan menggunakan masker bisa meminimalisir penularannya. ”Masker itu harus dipakai sepanjang masih sakit. Atau sampai masa inkubasi selama 7 hari.” Pengobatan Massal Lebih lanjut dikatakan Kusbiyantoro, untuk menindaklanjuti masih banyaknya siswa yang belum memperoleh pelayanan kesehatan beberapa hari yang lalu, pihaknya mulai hari ini membuka pelayanan pengobatan massal secara gratis. ”Pengobatan massal secara gratis ini hanya dikhususkan untuk siswa saja. Untuk umum tidak,” jelasnya.
Ditambahkan Imam, pengobatan massal itu akan berlangsung hingga tujuh hari sejak Rabu (12/8). Lokasinya berada di SD Grogolbeningsari. Bagi siswa yang belum diperiksa, pihaknya meminta untuk memanfaatkan pengobatan gratis tersebut. Begitu juga untuk siswa lainnya di SD Karangduwur dan MIN Tanungsari Kecamatan Petanahan bisa datang secara langsung ke SD Grogolbeningsari.
Dinkes dalam menagani kejadian yang menimpa ratusan siswa SD/MI di Kecamatan Petanahan bertindak cepat. Dari mulai melakukan penyelidikan hingga tes laboratorium. ”Provinsi tidak jadi datang pada hari ini (kemarin-red) karena dari hasil-hasil yang telah kami lakukan tidak mengarah ke H1N1. Tapi kami terus melakukan upaya kewaspadaan,” imbuhnya.
Terkait Dinkes Kabupaten Kebumen belum memiliki alat usap hidung, Kusbiyantoro menandaskan alat tersebut harganya cukup mahal. Disamping itu peralatan tersebut juga stoknya terbatas. Alat usap hidung (nashoparing) itu baru dimiliki Balai Labotarorium Kesehatan (BLK) Provinsi Jawa Tengah. (K5-50)
sumber : suaramerdeka.com | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar