KEBUMEN - Ratusan siswa sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI)
di wilayah Kecamatan Petanahan, Kebumen terserang flu disertai batuk dan demam.
Kejadian yang terjadi di sejumlah sekolah tersebut membuat kelimpungan pihak Puskesmas setempat.
Pada Sabtu (8/8) kemarin, tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen meluncur ke Petanahan membantu menangani kejadian tersebut. Sejumlah siswa yang terkena flu itu diambil sampel darahnya. Untuk mengetahui apakah penyakit tersebut ada kaitannya dengan H1N1 atau tidak, DKK masih menunggu tes laboratorium.
Di MIN Tanjungsari Desa Tanjungsari, siswa yang menderita flu disertai batuk dan demam mencapai 158 anak. Kejadian serupa juga dialami siswa SD N I Karangduwur. Jumlah siswa yang terkena 88 anak. Ditambah lagi siswa SD Grogolbeningsari di Desa Grogolbeningsari sebanyak 87 anak.
Penyakit yang dialami siswa SD dan MI itu terjadi hampir bersamaan. Lima petugas Puskesmas Petanahan dengan satu dokter, yakni Ekha Indera P, itu kewalahan memeriksa siswa yang mengalami penyakit seragam tersebut.
Proses pembelajaran di sekolah yang mengalami kejadian sama tersebut terpaksa dihentikan. ’’Upaya yang kami lakukan adalah memberi obat penurun panas dan batuk terlebih dahulu,” ujar petugas survei Puskesmas Petanahan Imam Jajuli AMD Kep yang ditemui di sela-sela melakukan pemeriksaan terhadap siswa SD Grogolbeningsari, Sabtu kemarin.
Kejadian serupa dikabarkan dialami siswa SD lain di Kabupaten Kebumen. Namun saat dimintai konfirmasi, DKK menyatakan belum mendapat laporannya.
Tes Laboratorium
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, Kusbiyantoro SKM MKes yang ditemui di kantornya kemarin mengemukakan, untuk menindaklanjuti penanganan tersebut, pihaknya mengaku sudah mengambil sampel darah untuk dites di laboratorium.
Ahli Kesehatan Lingkungan Puskesmas Petanahan Wawan Darmanto mengemukakan, telah mengamankan jajanan yang dikonsumsi para siswa yang menderita penyakit tersebut.
Untuk sementara, dokter Ekha Indera P mengemukakan, penyakit flu yang dialami ratusan siswa itu akibat perubahan cuaca.
Lebih lanjut dikatakan Kusbiyantoro, DKK sedang melakukan penyelidikan epidemi. Kegiatan ini meliputi peninjauan lokasi, identifikasi tempat, orang dan waktu serta menetapkan diagnosis.
Di samping itu juga ada pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui faktor risiko lingkungan dan kondisi dari yang bersangkutan serta mobilisasi orang, lingkungan, permukiman, dan ternak.
DKK Kebumen saat ini sudah melaporkan ke Provinsi. Selasa (11/8) mendatang, Dinas Kesehatan dan Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi jawa Tengah akan melakukan penyelidikan epidemi lagi. (K5-69)
sumber : suaramerdeka.com
kurang daya tahan tubuh ..
BalasHapusTemplatesUs