Sabtu, 07 November 2009

DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA (Inspeksi Visual dengan Aplikasi Asam Asetat)


LATAR BELAKANG
Secara umum penyakit kanker merupakan penyakit yang berbahaya, karena penyakit ini merupakan penyakit yang menyebabkan kematian. Kenyataan menunjukkan, hampir semua penderita kanker teridentifikasi pada saat stadium yang tinggi, karena pada stadium rendah cenderung tidak menimbulkan gejala pada tubuh manusia. Sehingga rata-rata penderita kanker yang ada diketahui setelah stadium tinggi, yang cenderung sulit diatasi.
Salah satu kanker yang prevalensinya cukup tinggi, adalah kanker leher rahim ( Ca Cerviks). Kanker leher rahim merupakan penyebab kematian ke 2 di dunia (WHO, 2005) & ke 5 di Indonesia (SKRT, 2001) dan merupakan kanker terbanyak di Indonesia disamping Ca mamae ( Kanker payudara ). Di Kabupaten Kebumen tahun 2006 tercatat 473 kasus kanker, 11,42% diantaranya adalah kanker leher rahim dan 31,08% kanker payudara. Kanker leher rahim mempunyai patofisiologi yang jelas dandapat dideteksi & diobati pada saat lesi pra-kanker/displasia. Dari hasil penelitian 99,7% kanker servik terkait secara langsung dengan infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Adapun perkembangan setelah terinfeksi HPV menjadi kanker serviks biasanya terjadi setelah 10–20 tahun. Walaupun jarang terjadi, sebagian lesi prakanker dapat menjadi kanker dalam waktu satu atau dua tahun.

FAKTOR RISIKO
Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker leher rahim antara lain :
• Aktivitas seksual sebelum usia 20 tahun
• Banyak pasangan seksual
• Terpapar Infeksi menular seksual (IMS)
• Ibu atau saudara perempuan yang memiliki kanker serviks
• Hasil Pap smear sebelumnya yang tak normal
• Merokok
• Penurunan daya tahan tubuh
• Mengidap HIV/AIDS
• Penggunaan corticosteroid kronis

PENCEGAHAN
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker leher rahim adalah :
1. Pencegahan Primer
• KIE seperti menghindari perilaku seksual yang berisiko tinggi
• Assessment Faktor Risiko
• Immunisasi HPV
2. Pencegahan Sekunder
• Mengidentifikasi dan mengobati lesi pra-kanker sebelum berkembang menjadi kanker
• Penemuan & tatalaksana kanker stadium awal
3. Pencegahan Tertier
• Penemuan & tatalaksana kanker stadium lanjut.


APA ITU IVA
IVA merupakan deteksi dengan melihat serviks untuk mendeteksi abnormalitas setelah mengoleskan larutan asam asetat (asam cuka3-5%). Asam asetat menegaskan dan menandai lesi pra-kanker dengan perubahan warna agak keputihan (acetowhite change).

SIAPA SAJA YANG PERLU PEMERIKSAAN IVA
• Semua perempuan usia 30-50 tahun

KAPAN?
• Kapan saja dalam siklus menstruasi, termasuk saat menstruasi, saat asuhan nifas atau paska keguguran.
• Kunjungan ulang untuk tes IVA setiap 5 tahun

MENGAPA IVA?
• Aman, mudah dilakukan dan tidak mahal
• Bisa dipelajari semua ahli medis/tenaga kesehatan
• Semua perlengkapan & peralatan tersedia di tempat
• Hasil deteksi segera tersedia, & dapat segera memberi pengobatan rawat jalan sehingga mengurangi opportunity loss
• Cocok untuk tempat dengan sarana yang paling minim

Dimana memperolah pelayanan IVA

Untuk wilayah kecamatan Petanahan dan sekitarnya, mulai bulan Agustus 2009, Puskesmas Petanahan telah tersedian pelayanan pemeriksaan IVA.

1 komentar:

  1. Wuih bagus juga blognya. Salut untuk pak kepala Puskesmas Petanahan.

    BalasHapus